Atap 3 Ruang Kelas di SDN Sukadana Ambruk gegara Hujan Deras,Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 10.30 WIB saat para siswa sedang mengikuti pelajaran di dalam kelas. Tiba-tiba, suara gemuruh terdengar dan atap ruang kelas yang terbuat dari beton dan atap genteng itu mulai runtuh. Beruntung, meski ada siswa yang berada di dalam kelas, tidak ada laporan adanya korban jiwa atau luka serius.

Atap 3 Ruang Kelas di SDN Sukadana Ambruk gegara Hujan Deras

Kepala Sekolah SDN Sukadana, Budi Santoso, menjelaskan bahwa kondisi cuaca yang ekstrem memang telah diprediksi sebelumnya. “Kami sudah mendapatkan informasi tentang hujan deras, namun tidak menduga akan terjadi ambruk pada atap. Kami juga sudah mencoba mengalihkan aktivitas belajar mengajar ke ruang yang lebih aman,” ungkapnya.

Untuk menanggapi insiden ini, pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Lampung Timur segera melakukan pengecekan dan evaluasi terhadap kondisi bangunan sekolah.  Ia juga menegaskan pentingnya keselamatan siswa dan guru sebagai prioritas utama.

Sebagai langkah awal, Dinas Pendidikan berencana menutup tiga ruang kelas yang ambruk tersebut hingga proses perbaikan selesai. Siswa dari kelas yang terdampak akan dipindahkan sementara ke ruang kelas lain yang masih layak pakai.

Di tengah situasi yang mengkhawatirkan ini, para orang tua siswa juga diimbau untuk tetap tenang dan tidak panik. Pihak sekolah dan dinas pendidikan berkomitmen untuk memberikan informasi terbaru terkait perkembangan situasi di sekolah. Orang tua diharapkan dapat mendukung langkah-langkah yang diambil oleh pihak sekolah dan pemerintah untuk memastikan keselamatan anak-anak mereka.

Ketua Komite Sekolah SDN Sukadana, Ahmad Subari, mengajak seluruh pihak untuk bersatu dalam memperbaiki kondisi sekolah. “Kita semua bertanggung jawab untuk memastikan anak-anak kita belajar di lingkungan yang aman. Mari kita dukung upaya perbaikan ini agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan,” ujarnya.

Kejadian ambruknya atap sekolah ini menjadi pengingat akan pentingnya perawatan dan pemeriksaan berkala terhadap infrastruktur pendidikan.